Keladi sebagai tanaman hias yang menampilkan keindahan pada daunnya seakan tidak mau meninggalkan momen pameran tanaman hias yang gencar diselenggarakan di negeri ini. Meski belum jadi primadona, beragam jenis dan corak yang indah sudah dapat dijumpai di beberapa stan. Harga jual pun perlahan naik, khususnya yang belum banyak beredar di pasaran. Ada yang meramal, keluarga caladium bakal turut meramaikan bursa tanaman hias tahun 2008.
Ramalan itu bukannya tanpa dasar. Indikasi itu nampak dari penjualan di tingkat pedagang yang mengaku omzet penjualan tanaman keladinya terus meningkat. Senthe Garden Mergayu Tulungagung Jawa Timur, misalnya, mengaku mulai kebanjiran pesanan hingga ke luar Jawa.
“Setiap kali kami tampil di pameran dengan menawarkan jenis dan corak keladi yang baru, kontan mendapat respon bagus. Mereka berburu yang baru untuk menambah koleksi yang belum dimiliki. Setidaknya 30 pot terjual setiap hari belum termasuk stan kami di Tulungagung,” ujar Mustofa dari Senthe Garden menggambarkan arus perdagangan keladi di tempatnya.
Di pameran Banjarmasin Lautan Bunga 2007 perdagangan keladi juga cukup lumayan. Menurut Ijas Flower yang sehari–hari membuka kios bunga di jalan A Yani Pal 4 Banjarmasin Kalsel, keladi yang dijual di sini sebagian besar kiriman dari Jawa. “Keladi Liliput rumpun kami jual Rp 30.000 per pot,” ujarnya.
Di Agro Expo di TMII Jakarta, idemdito. Bedanya yang lebih laku di TMII justru keladi jenis lokal. Dedeng pemilik kios di daerah Ciapus mengatakan keladi lokal jenis tertentu lebih banyak diburu.
Beberapa keladi yang tampil di pemeran umumnya cantik dan indah serta dari jenis-jenis yang jarang ada di pasaran. Hal ini membuat harga jenis tersebut menjadi tinggi. Satu pot keladi berdaun minimal 4 dibandrol Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar